Jumat, 13 Januari 2012

Spooring and Balancing


mungkin ada yang belum tahu permasalahan awal mobil timor anda tiba-tiba terasa aneh, tidak enak dijalankan diatas aspal jalan tol apalagi dikecepatan tinggi lebih dari 100kilometer per-jam. rasa tidak enak itu dirasakan pada bagian roda dan setir, sampai-sampai harus kebengkel dan akhirnya dikerjain tukang bengkel dengan cara service power steering tetapi kerusakan tersebut masih dirasa. hal ini juga merupakan salah satu penyebab kecelakaan karena pemilik atau supir kendaraan tidak dapat mengendalikan mobil yang tiba-tiba lepas kendali.

kebanyakan pemilik mobil melupakan service kaki-kaki yang biasa dinamakan spooring dan balancing. apa itu spooring?, secara mudahnya kita pahami yaitu penyetelan roda-roda baik bagian depan atau belakang agar roda tersebut lurus serta karet ban tidak kemakan hanya sebelah saja melainkan akan habis satu bidang tapak. ada 3 penyetelan yang dilakukan agar roda depan dan belakang terasa lurus yaitu, Penyetelan TOE-IN TOE-OUT dimana keselarasan roda yg diatur supaya kendaraan jalan lurus kedepan. Penyetelan CAMBER untuk menghindari ban makan sebelah. Peyetelan CASTER untuk memudahkan pengemudi mengendalikan steering dan kebali keposisi lurus setelah belok.
sedangkan balancing adalah pengukuran keseimbangan velg terhadap putaran roda yang nantinya akan dibantu dengan pemberian timah balancer yang ditempel pada bagian pinggir velg. balancer sendiri memiliki usianya apalagi jika velg mobil sering menghajar jalan rusak otomatis keseimbangan velg akan berubah khusus nya untuk velg-velg merk abal bukan eom pabrikan yang mudah berubah keadaan velgnya (bengkok/peyang).

lalu bagaimana cara mengetahui mobil kita harus di balancing atau di spooring?, sebenarnya kedua penyetelan ini bisa dilakukan terpisah namun alangkah bagusnya dikerjakan secara bersama karena biasanya terdapat paket harga spooring dan balancing yang bisa bikin kantong hemat. pengalaman saya untuk melakukan spooring adalah :
1. ketika mobil dirasa mudah limbung dikecepatan tinggi, tau-tau berbelok.
2. disaat setir dipegang lurus kedepan namun mobil malah berbelok perlahan atau setir harus sedikit belok ketika ingin berjalan lurus.
3. saat kecepatan diatas 120kpj setir terasa getar tidak karuan, bahkan seperti mau lepas.
4. ketika mobil berbelok namun setir tidak mau lurus kembali secara otomatis dan harus manual menggunakan tangan.
5. keadaan roda sudah miring baik roda depan maupun belakang.
sedangkan waktu yang tepat saat balancing adalah :
1. saat jangka waktu balancing velg sudah melebihi 1 tahun
2. saat membeli ban baru atau bekas dan dipasangkan ke velg tersebut.
3. saat mobil sulit berjalan lurus ketika berada dikecepatan tinggi.
Spooring sendiri memiliki berbagai jenis tapi yang saya ketahui sih cuma dua, pertama spooring manual menggunakan benang untuk mengukur kelurusan roda, sedangkan yang kedua adalah spooring 3D menggunakan komputer untuk mengatur posisi derajat roda.

Spooring 3D
apapun jenis spooringnya masing-masing memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan, katanya sih lebih akurat yang menggunakan benang namun hal ini harus dilihat dari kelihaian si tukang spooringnya apakah mahir dalam menggunakan spooring jenis benang, begitu juga dengan spooring 3D yang memang harus pandai membaca nilai-nilai spooring yang tertulis di komputer. harga untuk spooring biasanya dihargai 70-95ribu/mobil, sedangkan untuk balancing dihargai 10-25ribu/ban mobil.
Pentingnya Balancing & Spooring
Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.

Cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui kapan waktunya mobil harus dilakukan spooring dan balancing:
  • Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
  • Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
  • Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band.  Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
  • Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
  • Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus. Apabila  Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan keseimbangan.

Tindakan preventif agar mobil Anda terhindah dari gejala limbung:
  • Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di bagian suspensinnya, maka disarankan untuk mengikiti buku panduan yang tersedia.
  • Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata untuk semua ban di mobil Anda. Untuk mobil  penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi ban setiap 5,000 kilometer.
  • Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikan tekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik.
  • Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan  pengecekan semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi  chasis serta bodi kendaraan.
  • Untuk mendapatkan hasil spooring dan balancing yang maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda.
  • Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan.
  • Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yang sama dengan ban aslinya. Kalau ban serep yang tersedia berbeda atau lebih kecil, pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.

1 komentar: